Wisata Lava Tour

KONTAK PERSON : Basecamp : (0274) 7198986 (08.00-16.00)
Sdr. Mesran :  082 138 214 228
Sdr. Fitriady :  085 228 677 666     PIN BB :315C8696

Lava tour atau wisata lahar Merapi menjadi tren baru berwisata di kawasan lereng Gunung Merapi Yogyakarta pascaerupsi Merapi 2010 lalu. Hampir setiap hari selalu ada wisatawan yang menikmati sisa-sisa kedahsyatan gunung teraktif di Indonesia itu.

Bukan hanya suasana alamnya saja yang membuat decak kagum, nilai tambah wisata ini juga karena fasilitas transportasi menggunakan kendaraan jeep sehingga bisa disebut wisata jeep. Laiknya off road, wisatawan diajak menyusuri kawasan yang pernah dihantam erupsi Merapi itu.

Heru, salah satu wisatawan mengaku, baru pertama kalinya merasakan wisata ini. Pengalaman berbeda langsung dirasakannya karena kondisi saat ini berbeda dari saat sebelum bencana alam melanda.

“Saya juga penasaran dengan wisata jeep ini. Tentu berbeda ketika jalan-jalan sendiri dengan sepeda motor atau mobil pribadi, perjalanan lebih berkesan dengan jeep,” ujarnya saat ditemui di Hotel Griya Persada Kaliurang, tempat transit wisata jeep, Minggu (22/1).

Perasaan serupa dirasakan hampir semua wisatawan yang pernah datang ke sini. Seperti yang dikatakan Yuswanto, supir jeep sekaligus pemandu wisata bahwa banyak wisatawan terkesan dengan lava tour ini. “Mereka penasaran dengan kondisi daerah-daerah di lereng Merapi pascaerupsi Merapi. Mereka juga mengaku terkesan dengan wisata baru ini,” katanya.

Riswanto Nugroho, Ketua KJC menuturkan, layanan ini muncul karena medan yang dilalui cukup berat. Untuk melewatinya harus menggunakan kendaraan yang mumpuni seperti jeep Untuk menikmati layanan  ini, wisatawan merogoh kocek Rp 250 ribu (paket standar) hingga Rp 450 ribu (paket jauh).

Rute paket standar menempuh jarak 20 kilometer selama dua jam. Rutenya ke Kaliadem, Kepuharjo,Cangkringan. Lokasi itu sudah rata dengan material vulkanik. Untuk paket jauh, jarak tempuh 30 kilometer menelusuri Bronggang, Argomulyo. Lokasi itu merupakan Kali Gendol yang sudah dikeruk pasirnya. Kemudian wisatawan dibawa berziarah ke makam Mbah Maridjan di Srunen, Glagaharjo lalu kembali ke taman wisata Kaliurang.

sumber: suara merdeka 22 Januari 2012